Membaca Filosofi Teras Yuk....

Halo aku saat ini sedang membaca Buku yang cukup memotivasi diriku biar lebih tenang, dan berfikir jernih ketika memikirkan sesuatu,
yaitu Filosofi Teras.

Kalau kata Dr. A. Setyo Wibowo
“Buku Filosofi teras ini memberi cara latihan mental supaya kita memiliki syaraf titanium dan tidak gampang KO kesamber galau” 
beliau merupakan Dosen Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara.

Jadi tujuan Sang Penulis Henry Manampiring menulis buku ini ialah ingin membagikan pemahaman akan Stoisisme dan pengalaman memperaktikan di dalam kehidupan sehari-hari dalam Bahasa yang ringan, jenaka dan disertai ilustrasi oleh Levina Lesmana.

Mengapa aku bisa membeli buku ini?
Aku bisa tertarik membeli karena pertama, salah satu postingan igstory salah satu influencer Instagram yang aku follow (sangat inspiratif) yaitu Byputy memposting telah membaca buku ini dan dia suka. 

Kedua, beberapa iklan buku ini juga cukup sering muncul setiap aku sedang berigstory ria. 

Ketiga, pas aku kepo Instagram dari yang menulis buku ini (Henry Manampiring), aku liat cukup banyak foto tag-tag an review pembaca buku ini daaaan nyaris semuanya berkomentar baik nan positif mengenai buku ini. 

Keempat, Saat aku baca kata-kata belakang buku ini yaampun “aku banget” haha…. Ini nih synopsis belakangnya 


Aku tuh orangnya lumayan sering banget merasa khawatir apalagi dilingkungan yang cukup dinamis dan sangat cepat berkembang ampuun help haha… Then, Baperan? Yes I am, kadang bisa banget merenung gara-gara omongan temen, atau boss bisa bikin seneeng kesenengan, ge er, jengkel atau bahkan sampai seddih berkepanjangan (agak lebay yaa?) Tapi aku ga sampe marah-marah di sosmed sih, cuma suka klo galau posting quote ala-ala gitu haha… 

That’s why pas baca belakang buku ini tanpa ragu bimbang nan galau langsung laah aku beli I NEED THIS BOOK. Siapa tau bisa bantu aku biar lebih mature nan tenang menghadapi banyak hal kaaan.

Oke kita mulai review atau pendapat aku baca buku ini, menurutku ketika baca buku ini perlu memahami bahwa ini adalah sebuah pemahaman (kemungkinan bisa baru untuk beberapa pembaca) bukan sebuah ajaran yang wajib kita ikuti jadi sifatnya FYI aja jadi baca buku ini jangan Baper lhoo. 

Usahakan baca Kata pengatar dulu sebelum memulai baca karena itu akan membangun suasana mood kita agar semakin tertarik dengan buku ini apalagi yang nulis kata pengantar buku ini adalah seorang Dosen Sekolah Tinggi Filsafat, jadi kebayangkan sebagus apa kata-katanya. Aku PALING SUKA halaman XVI pada kata pengantar karena membuatku tertawa, tergelitik jadi bilang “lah iya juga yaa” dan menjadi penasaran makna Berfikir Rasional berdasarkan Filosofi Teras ini gimana sih memang?
Jadi Wajib baca bagian itu maknai baik-baik plus sekali lagi jangan baper lho bacanya #FYI. Belajarlah mengurangi bahkan tidak mengingini hal-hal diluar kendali kita.

Pernah ga sih kalian monolog sama diri sendiri tau debat internal gitu, nah kadang aku tuh berdebat dengan diri sendiri tanpa tau bagaimana memisahkan antara diriku, persepsiku, dengan permasalahan juga faktanya kemudian berujung bete, galau, kesel sendiri haha… nah pemahaman filosofi teras ini membantu kita berfikir lebih rasional dengan mempertimbangkan kebahagiaan diri merupakan salah satu focus penting disini agar diri kita dapat merasa lebih tenang membantu mengatasi kekhawatiran sehari-hari.

“It is not things that trouble us, but our JUDGMENT about things” –Epictetus (Enchiridion)
Filosofi teras ini mungkin tidak memiliki semua jawaban dari permasalahan  hidup (yailah yaa paling sempurna kan kitab suci) tetapi ini bisa jadi merupakan salah satu pemahaman yang bisa memberikan beberapa ciri-ciri dari berkehidupan yang baik. Salah satunya BERSYUKUR, 
hindari memimpikan sesuatu yang kita ga punya but reflect the greatest blessing that you have 

Filosofi Teras berbeda dengan positive thinking bahkan bertolak belakang why?

Karena terkadang positive thinking memfokuskan kita pada hal eksternal atau outcome nya akan bagus sesuai ekspektasi yang sebenarnya berada di luar kendali kita atau hanya sebagian di bawah kendali kita.

Sedangkan Filosofi Teras SAMA SEKALI TIDAK TERTARIK dengan hal-hal eksternal dan lebih mementingkan hal-hal di dalam diri kita yaitu menghilangkan emosi negative, memaksimalkan hidup dengan hal bisa kendalikan yaitu PIKIRAN dan PERSEPSI yang benar-benar bisa KITA KERJAKAN.
Plus Jika akhirnya semua hal butuk yang dibayangkan ternyata tidak terjadi, kita mungkin akan merasa lebih bahagia dengan hari kita. Ironisnya, Negative Thinking mungkin bisa membuat seserang lebih bahagia.

Hmm.. menarik ga? Baca deh filosofi teras biar bisa lebih paham J

Buku ini terbagi dalam 12 Bab dan Epilog. Bacanya menurutku mesti urut sih dari bab 1 ke bab 12 karena kayaknya ini serial deh ga bisa acak, karena untuk perlu memahami bab sebelumnya sebelum maju kedepan (Kadang suka flashback juga soalnya). 

Ada hal-hal yang aku suka dari buku ini :
  1. Buku ini dibuat dengan dasar yang keren, kenapa? karena dari 12 bab yang ditulis terdapat 5 wawancara dengan narasumber hebat dimana materinya yang berhubungan dengan bab yang sedang di baca. Aku paling suka dengan jawaban Narasumber di Bab VII yang mengatakan: bahwa selain pembagian waktu, yang jadi masalah itu adalah pembagian mood karena akan mempengaruhi ide kita. Jadi jaga mood itu penting lho :) plus disarankan lebih fokus pada mencari solusi.
  2. Daftar Pustaka. Buku Filosofi Teras ini dibuat berdasarkan berbagai sumber bukan hanya ONLINE tapi juga Buku buku keren lainnya :)
  3. Intisari. Buku ini memiliki intisari di setiap Bab nya, jadi akan memudahkan kita kalau mau baca ulang dan menjadi reminder gitu kalau sedang coba aplikasiin Filosofi Teras di keseharian kita :)

Menurut Om Piring setelah baca buku ini akan timbul beberapa "rasa" salah satu yang kena di aku sih aku seperti menemunak validasi untuk beberapa hal yang selama ini aku lakukan atau praktikan selama ini sih walaupun ga semua, yaah.. seperti dapat sedikit pembenaran dari prilaku baik kita yaaa. Insight yang aku dapatkan dalam buku ini ialah 
  1. ANGER Management, agar menjadi lebih tenang. Pendekatan yang diberikan Om Piring ketika kita ingat marah ialah coba ingat STAR yaitu Stop, Assess&Think, Respond. Ingatlah STAR, coba hitung sampai sepuluh sebelum mengekspresikan kemarahan mungkin ada benarnya, karena memberi kesempatan untuk "kewarasan" kita pulih kembali.
  2. Balancing Our Perpective.  Di semua situasi, bahkan saat kita merasa tidak ada kendali sekalipun , SELALU  ada bagian di dalam diri kita yang TETAP MERDEKA yaitu PIKIRAN dan PERSEPSI.
“Some things are up to us, some things are not up to us” – Epictetus (Enchiridion) 



Satu lagi spoiler dari buku ini yang berpesan untuk kita (aku sih kena..haha)

Jangan Ribet kalau ketemu Timun Pahit. Udah Buang aja gausah komplen a.k.a menuntut penjelasan.



Comments

  1. Seruu nih jadi kepingin ikutan beli ��

    ReplyDelete

Post a Comment